Pengertian Komunikasi
Menurut Handoko (1984 : 272) komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk
gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian
tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam
percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan
sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data,
tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat
tergantung pada
keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara, dan
lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.
Dengan adanya proses komunikasi yang baik dalam organisasi/perusahaan maka
aka nada proses penyampaian informasi
baik dari atasan kepada bawahan. Tetapi proses komunikasi tidak hanya
menyampaikan informasi atau hanya agar orang lain juga bersedia menerima dan
melakukan perbuatan atau kegiatan yang dikehendaki sehingga akan terjalin
suasana yang harmonis kepada para bawahan mengetahui secara pasti keinginan
atasan, dan apa yang harus dikerjakan kaitannya dengan usaha kerjasama untuk
mencapai tujuan organisasi/perusahaan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah
dikemukakan oleh Robbin (2004 : 146), sebagai berikut: komunikasi memelihara
motivasi dengan memberi penjelasan kepada bawahan apa yang harus dilakukan
untuk meningkatkan kinerja.
Selanjutnya karena penelitian ini hanya membahas masalah hubungan antara
atasan dan bawahan, maka hanya dibatasi pada komunikasi administrasi. Tentang
masalah ini Effendy (1990 : 32) berpendapat: “Komunikasi vertical dari atas ke
bawah (down word communication) dan
komunikasi dari pimpinan kepada bawahannya dan dari bawahan kepada atasannya
secara timbal balik”. Jadi komunikasi vertikal terdiri dari dua arus yaitu arus
ke bawah dan arus ke atas.
1. Komunikasi
ke Bawah
Komunikasi ke bawah
yaitu suatu penyampaian informasi baik lisan maupun tulisan, secara langsung maupun tak langsung, berupa perintah
atau penjelasan umum dari atasan kepada bawahannya. Hal ini senada dengan apa
yang disampaikan Robbin (2002 : 148) yang menjelaskan sebagai berikut:
Komunikasi yang berlangsung dari tingkat tertentu dalam satu kelompok atau
organisasi ke tingkat yang lebih rendah.
Menurut Effendy
(2001 : 148) pelaksanaan komunikasi ke bawah, informasi ini dapat berupa:
-
Mengadakan
rapat
-
Memasang
pengumuman
-
Menerbitkan
majalah intern
-
Pemberian
pujian
2. Komunikasi
ke Atas
Komunikasi ke atas
yaitu suatu penyampaian informasi yang
mengalir atau berasal dari staf/bawahan kepada pimpinan/atasan. Komunikasi ini
sangat penting bagi pimpinan/atasan untuk mengetahui bagaimana keadaan
perusahaan dari sudut pandang bawahan. Suatu hal yang bukan mustahil walaupun
kinerja organisasi/perusahaan baik, tetapi kondisi karyawan tidak nyaman. Hal
inilah yang perlu diatasi seorang pemimpin melalui komunikasi dari bawah ke
atas.
3. Komunikasi
Lateral/Horizon
Komunikasi lateral
terjadi di antara kelompok kerja yang sama secara horizontal. Komunikasi
horizontal sering diperlukan untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi.
Weisbord (2003:100) membuat
beberapa pernyataan sebagai pedoman untuk melihat komunikasi/tata hubungan yang
mencakup : Penilaian terhadap kualitas komunikasi dan konflik, Penilaian
terhadap komunikasi antar individu dan unit organisasi, dan Penilaian terhadap
kualitas kerja sama dan saling ketergantungan yang diimplementasikan ke dalam :
- Seberapa jauh saling ketergantungan, kualitas komunikasi dan arus konflik yang ada dalam organisasi. Ketergantungan, kualitas komunikasi dan arus konflik yang dapat ditekan akan memberikan lingkungan kerja yang kondusif untuk pencapaian target perusahaan.
- Komunikasi antar individu dalam organisasi. Komunikasi yang terjadi antar individu dapat terjadi dalam bentuk komunikasi formal maupun informal yang dapat memudahkan individu dalam pelaksanaan pekerjaan dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
- Seberapa jauh pegawai dapat bekerja sama, kualitas komunikasi dan banyak sedikitnya konflik yang timbul. Manajemen SDM dan pengelolaan konflik akan memudahkan efektivitas kerja karyawan.
0 komentar:
Post a Comment