Friday, June 7, 2013

Karya Tulis Ilmiah UNTUK JABATAN GURU

Karya Tulis Ilmiah UNTUK JABATAN GURU 
Sasaran Belajar 
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa dapat : 

  1. Menjelaskan tata tulis dalam penulisan karya ilmiah dalam segi ukuran kertas (paper size), jenis huruf, spasi (line spacing), margin, dan penomoran halaman dan bab/sub bab. 
  2. Menjelaskan format halaman sampul (cover), daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar, serta cara penulisan kutipan, penyajian tabel-tabel dan gambar-gambar dalam penulisan diktat. 
  3. Membuat kutipan dari berbagai buku sumber dalam penulisan diktat, dan menuliskan daftar pustaka dengan benar. 
  4. Menjelaskan ruang lingkup karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan penghargaan angka kreditnya. 
  5. Menulis diktat mata pelajaran di SD 
  6. Membuat out line buku pelajaran, modul, dan karya terjemahan. 
Pendahuluan 
Sebagai prasyarat dalam penyusunan karya tulis ilmiah, penulis perlu terlebih dahulu memiliki wawasan dan keterampilan dalam tata tulis. Hal ini mencakup pemahaman tentang ukuran kertas dan pengetikan dengan komputer. Bisa saja seorang penulis tidak memiliki keterampilan menulis dengan komputer, hanya terkadang menjadi sangat tergantung dengan orang lain. Maka alangkah baiknya jika penulisan secara komputerisasi dapat dikuasai oleh setiap penulis, sebab jika demikian konsep dan perbaikan akan dapat dilakukan secara cepat. 

1. Ketentuan Umum Pengetikan 
a. Ukuran kertas 
Penggunaan kertas untuk penulisan karya ilmiah antara lain dengan ketentuan sebagai berikut, 

1) ukuran kertas A4: 21 cm x 29,7 cm 
2) jenis kertas: HVS 80 gram, dan kertas sampul: buffalo, dan 
3) warna kertas: putih, kecuali untuk sampul sesuai keten­tuan khusus 

b. Jenis huruf 
  1. Pengetikan dengan mesin ketik, untuk naskah dapat menggunakan huruf pika (kapasitas 10 huruf per inci), dan untuk pengetikan tabel atau keterangan gambar dapat digunakan huruf elit (kapasitas 12 huruf per inci) atau huruf mini (kapasitas 14 huruf per inci). 
  2. Pengetikan dengan komputer pemilihan huruf dapat dilakukan secara lebih rinci, untuk naskah dapat menggunakan huruf times new roman, atau Courier New ukuran 10 untuk program Word Star dan ukuran 12 untuk program Windows. Keunggulan pengetikan dengan komputer antara lain dapat dilakukan pengetikan miring (Italic), tebal (Bold), dan simbol-simbol matematik, dan masih banyak variasi dan kemudahan lainnya. 
c. Margin dan Spasi 
1) Margin adalah jarak antara huruf dengan tepi kertas. Biasanya digunakan pola 4-3-3-3, artinya margin kiri 4 cm, sedangkan margin atas, bawah dan kanan 3 cm. Judul bab diketik berjarak 6 cm dari tepi atas kertas. Untuk memudahkan pengontrolan margin, pengetikan dengan mesin ketik agar menggunakan pola yang diletakkan pada lembar kedua. 

2) Spasi, pengaturannya sebagai berikutt : 
  • satu spasi untuk penulisan tabel, kutipan, judul, judul tabel/gambar, bibliografi, abstrak, dan daftar pustaka. 
  • dua spasi untuk pengetikan naskah secara umum. 
  • tiga spasi untuk pengetikan antara naskah dengan tabel atau gambar, antar tabel atau antar gambar. 
  • empat spasi untuk pengetikan antara nama penulis pada abstrak dengan baris pertama naskah, antara kata “daftar tabel” dengan baris pertama judul tabel, antara kata “daftar gambar” dengan baris pertama judul gambar, antara judul bab atau sub bab dengan naskah. 
Penyetelan spasi, selain melihat petunjuk angka spasi, cekingnya adalah jika rol mesin ketik diputar dua klek artinya satu spasi, tiga klek adalah satu setengah spasi, dan seterusnya. 
d. Penomoran halaman, bab dan bagian-bagiannya 
  1. Secara umum nomor halaman ditulis di sudut kanan atas tanpa diapit dengan tanda apapun, berjarak 1 spasi di atas margin atas dan 3 cm dari tepi kanan kertas. 
  2. Halaman bab baru tidak diberi nomor halaman, tetapi dihitung. 
  3. Mulai halaman pendahuluan sampai daftar pustaka diberi nomor halaman dengan angka 1 dan seterusnya, sebelum halaman penda­huluan diberi nomor angka Romawi kecil mulai dari angka i dan seterusnya. 
Penomoran Bab dan bagian-bagiannya dapat menggunakan satu jenis pola di antara dua alternatif berikut, seperti : 
BAB I 
A. ............... 
1 ............... 
a. ............... 
1) ............... 
a) ............... 
(1) ............... 
(a) ............... 
atau dapat menggunakan pola seperti berikut ini, 
1. ............... 
1.1 ............... 
1.1.1 ............... 
1.1.1.1 ............... 
a. ............... 
b. ............... (setelah lebih dari empat angka, penomoran agar menggunakan huruf) 

Penulis dapat memilih satu diantara keduanya, yang terpenting agar konsisten (taat azas atau ajek) dalam menggunakannya. Masih banyak ketentuan lain yang mengatur tentang tata-tulis dalam penulisan karya tulis ilmiah, pembaca disarankan agar mempelajari hal tersebut dari buku-buku sumber lainnya. 

2. Ruang Lingkup Karya Tulis Ilmiah Jabatan Guru 
Terlebih dahulu perlu dipahami, apakah yang dimaksud dengan pengembangan profesi jabatan guru? Dalam buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dikemukakan seperti berikut : 

Pengembangan Profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu baik bagi proses belajar-mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud, 1997:2). 

Ruang lingkup karya tulis ilmiah di bidang pendidikan dalam pengembangan profesi jabatan guru dikelompokkan menjadi: 
  1. Karya (tulis) ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang pendidikan. 
  2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidanag pendidikan. 
  3. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebar luaskan melalui media massa. 
  4. Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah. 
  5. Buku pelajaran atau modul. 
  6. Diktat pelajaran. 
  7. Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan (Depdikbud, 1997:4). 
Perlu kita pahami bahwa besarnya angka kredit yang diberikan terhadap karya tulis ilmiah seperti terlihat pada Tabel 3 di halaman berikut. 

Memperhatikan ruang lingkup karya ilmiah di bidang pendidikan di atas, antara jenis satu dengan lainnya mempunyai tingkatan berbeda. Sebaiknya guru agar memulai berlatih membuat karya tulis dari yang lebih mudah (sederhana) menuju kepada yang lebih sulit. Misalnya, guru dapat berlatih membuat diktat pelajaran terlebih dahulu, terus meningkat membuat tulisan ilmiah populer (artikel) yang dapat dimuat di media massa, baru dilanjutkan dengan membuat prasaran (makalah). Tahap berikutnya dapat berlatih melakukan penelitian sederhana yang dilaporkan dalam bentuk karya tulis ilmiah hasil penelitian, atau bagi yang menguasai bahasa asing dapat menerjemahkan buku pelajaran dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Berikut ini akan dikemukakan ketentuan pembuatan karya tulis ilmiah secara satu-persatu. 

3. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jabatan Guru 
a. Karya ilmiah dalam bentuk buku 
Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dapat berupa diktat, buku pelajaran, modul, dan karya terjemahan. Agar karya tulis tersebut dapat diberikan penghargaan angka kredit sesuai dengan Tabel 2 di atas, penulisannya agar mengacu kepada kriteria penilaian yang telah diten­tukan. Dalam buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan (Depdikbud, 1997:63-63) dikemukakan sebagai berikut 

1) Diktat Pelajaran 
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran yang dipersiapkan guru untuk mempermudah atau memperkaya materi yang disampaikan dalam proses belajar-mengajar. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyusunan diktat pelajaran adalah agar isinya berhubungan dengan tugas guru yang bersangkutan, sesuai dengan kurikulum, dan telah disetujui serta disahkan oleh kepala sekolahnya. Guru SD sebagai guru kelas, dapat membuat diktat pelajaran sejumlah mata pelajaran yang diajarkan, dan setiap diktat memperoleh angka kredit masing-masing 1 poin. 

Rambu-rambu yang perlu dipedomani dalam menyusun diktat ialah, 
  • biasanya diktat disusun untuk keperluan mengajarnya sendiri, 
  • jika diperbanyak, hanya diedarkan secara terbatas, 
  • ruang lingkup isi diktat terbatas hanya untuk beberapa kali pertemuan (bila buku minimal mencakup satu catur wulan, dan 
  • kumpulan diktat setelah disempurnakan, dapat disusun dalam bentuk buku pelajaran (Depdikbud, 1995:43) 
Penyusunan diktat pelajaran minimal memuat hal-hal seperti berikut. 
Bagian Pendahuluan meliputi: 
- Daftar isi 
- Kata pengantar, berupa penjelasan tentang tujuan diktat tersebut 

Bagian isi memuat: 
- Judul Bab atau topik bahasan 
- Tujuan pembahasan topik bahasan 
- Uraian isi pelajaran 
- Penjelasan teori 
- Sajian contoh-contoh 
- Tugas atau soal latihan 

Bagian Penunjang: 
- Daftar Pustaka 

2) Buku pelajaran atau modul 
Isi buku atau modul agar asli (bukan bajakan), dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Buku pelajaran yang bertaraf nasional agar disetujui dan disahkan oleh Direktorat Sarana Pendidikan Ditjen Dikdasmen, Depdikbud. Sedangkan buku pelajaran atau modul yang bertaraf propinsi agar disetujui dan disahkan oleh Kepala Kanwil Depdikbud di propinsinya, serta digunakan di seluruh sekolah pada propinsi yang bersangkutan. Jika guru telah sampai kemampuannya pada menyusun buku pelajaran, perlu dipahami bagaimana penguasaan teknik penyusunannya, agar karya karya yang dihasilkan ‘benar’ dan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas hasil belajar. Juga perlu memenuhi persyaratan untuk memperoleh angka kredit bidang pengem­bangan profesi guru. Kerangkanya, minimal memuat hal-hal seperti berikut: 

Bagian Pendahuluan: 
- Kata Pengantar (memuat penjelasan tujuan buku pelajaran) 
- Daftar Isi 
- Petunjuk penggunaan buku 

Bagian Isi: 
- Judul Bab dan topik bahasan 
- Tujuan Pembelajaran Khusus 
- Uraian isi pelajaran dan penjelasan teori 
- Sajian contoh-contoh 
- Ringkasan isi pelajaran 
- Soal latihan 

Bagian Penunjang: 
- Daftar Pustaka 
- Lampiran-lampiran 

3) Karya Terjemahan 
Karya terjemahan ialah mengalih bahasakan buku pelajaran atau karya ilmiah yang sesuai dengan kurikulum atau bermanfat bagi pendidikan, dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya, dan dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya. Karya ilmiah ini agar disahkan kebenarannya oleh organisasi profesi atau sekurang-kurangnya di tingkat kabupaten/kota. 

Ringkasan 
Tugas Latihan 
  1. Diskusi kelas tentang ruang lingkup karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan penghargaan angka kreditnya. 
  2. Dalam kelompok, mahasiswa membuat diktat untuk mata pelajaran yang sesuai dengan pembagian masing-masing, lalu didiskusikan dalam kelas. 
  3. Membuat out line buku pelajaran, modul, dan karya terjemahan. 

Ditulis Oleh : Unknown // 6:05 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment