Konsep Kepentingan Nasional (National Interest)
Kepentingan nasional adalah tujuan negara baik dalam bidang ekonomi, militer, atau bahkan budaya dimana hal ini dilihat sebagai kebutuhan dan keinginan yang dirasakan oleh suatu negara dalam hubungan dengan negara-negara lain yang merupakan lingkungan eksternalnya. Kepentingan nasional seringkali dipakai sebagai alat untuk menganalisa tujuan kebijakan luar negeri suatu negara[1]. Menurut Holsti, kepentingan nasional diidentifikasikan dalam tiga klasifikasi, yaitu (1) kepentingan dan nilai inti; (2) tujuan jangka menengah; dan (3) tujuan jangka panjang[2]. Pertama, kepentingan dan Nilai Inti. Kepentingan ini bisa digambarkan sebagai jenis kepentingan yang untuk mencapainya kebanyakan bersedia melakukan pengorbanan sebesar-besarnya. Kepentingan dan nilai inti merupakan tujuan jangka pendek, karenatujuan lain jelas tidak dapat dicapai apabila unit politik yang mengejarnya tidak dapat mempertahankan eksistensinya[3]. Kedua, Tujuan jangka menengah. Dalam tujuan ini, (1) akan mencakup usaha pemerintah memenuhi tuntutan perbaikan ekonomi melalui tindakan internasional; (2) meningkatkan prestise negara di dalam sistem itu sendiri, dimana saat ini prestise sebuah negara diukurdari perkembangan tingkat industri dan teknologinya; dan (3) mencakup bentuk perluasan diri atau imperialisme, negara lain tidak menduduki wilayah asing, tetapi mencari keuntungan, termasuk akses pada bahan mentah, pasar dan rute perdagangan yang tidak dapat mereka perolehdari perdagangan biasa dan diplomasi[4]. Ketiga, Tujuan Jangka Panjang. dalam tujuan ini, impian dan pandangan tentang organisasi ideologi terakhir sistem internasional,aturan yang mengatur hubungan dalam sistem tersebut dan peran negara tertentu di dalamnya[5].
Geopolitik Kawasan (Geo-political Consideration)
Konsep geopolitik merupakan konsep yang melihat hubungan antara kondisi bumi (wilayah), institusi politik dan kebijakan dari sebuah negara[6]. Geopolitik adalah sebuah studi geografi yang dikaitkan dengan kondisi kebijakan luar negeri sebuah negara dan fenomena politik dengan sumsi bahwa kekuatan sebuah negara bergantung pada wilayahnya, sungai jalanan, bahan mentah dan makanan dan termasuk penduduknya, pemerintahnya, ekonominya dan budayanya. Secara abstrak, geopolitik tradisional menunjukkan hubungan dan pernyataan kausalitas antara kekuatan politik dan ruang geografis. Terinologi ini sering dianggap sebagai formulasi khusus yang berhubungan dengan kepentingan strategis relatif dari pentingnya potensi geografis dalam perspektif dunia internasional. Fokus utama konsep geopolitik berhubungan dengan korelasi antara kekuatan dalam bidang politik, identifikasi wilayah inti dari perspektif internasional, dan hubungan antara kapabilitas laut dan darat yang dimiliki[7].
0 komentar:
Post a Comment