Stres adalah respon individu terhadap situasi yang melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya dengan mengolah sumber dayanya yaitu biologis, psikologis dan sistem sosial.
Stres sudah menjadi bagian konsep teoritis yang sanget penting. Konsep stress telah diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan (Gifford, 1987). Stres dalam bentuk apapun adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Setiap orang mengalami stres secara berbeda dan mungkin tidak menyadari dari mana asalnya atau bagaimana pengaruhnya terhadap diri atau kehidupan sehari-hari (Manktelow, 2007).
Stres sudah menjadi bagian konsep teoritis yang sanget penting. Konsep stress telah diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan (Gifford, 1987). Stres dalam bentuk apapun adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Setiap orang mengalami stres secara berbeda dan mungkin tidak menyadari dari mana asalnya atau bagaimana pengaruhnya terhadap diri atau kehidupan sehari-hari (Manktelow, 2007).
Menurut Manktelow (2007) stres adalah kumpulan hasil respon, jalan, dan pengalaman yang berkaitan yang disebabkan oleh berbagai stressor atau keadaan yang menyebabkan stres. Stres dapat dianggap sebagai suatu peristiwa adanya keterbatasan dan melebihi kemampuan individu untuk mengatasi suatu masalah (Lazarus dalam Lahey 2012). Stres bergantung kepada kognisi yang berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya (Lazarus dalam Pervin & Cervone, 2004). Stres dipandang sebagai hal yang terjadi ketika individu memandang situasi sebagai membebani atau melampaui sumber dayanya yang membahayakan kesejahtraan dan kebahagiaan (Pervin & Cervone, 2004).
Menurut Santrock (2002) Stres (stress) ialah respon individu terhadap keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa (disebut stressor) yang mengancam individu dan mengurangi kemampuan individu dalam mengatasi segala bentuk stressor. Menurut tokoh lain stres diartikan sebagai pengalaman negatif yang disertai dengan emosi, fisiologis, biokimia dan perilaku yang dapat diprediksi (Baum, 1999).
Setiap kali kita dihadapkan dengan stres, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis, yang sangat jelas dari ini adalah “fight or flight” melawan atau menghidari terhadap situasi stres. Stres akut mengakibatkan individu merasa bahwa jantung akan berdetak lebih cepat dan tangan yang berkeringat. Hasil dari stres jangka panjang adalah perubahan kronis pada fisiologis (Gibbons & Tim, 1998). Stres terbentuk dari berbagai hal (Manktelow, 2007). Ada dua model dasar stres yang mendominasi. Salah satu menekankan respon fisiologis yang lain menekankan respon psikologis (Gifford, 1987). Stres yang mempengaruhi psikologis telah lama dipelajari oleh Lazarus (1966) yang menekankan peran penilaian kognitif, upaya individu untuk menilai situasi yang serius dan mengatasi stressor (Gifford. 1987).
Kita dapat mendefinisikan stres sebagai keadaan dimana transaksi mengarahkan seseorang untuk memahami perbedaan antara tuntutan fisik situasi psikologi dan sumber dayanya yaitu biologis, psikologis dan sistem sosialnya. Stres bukan hanya sebuah stimulus atau respon melainkan sebuah proses ketika seseorang merupakan agen aktif yang dapat mempengaruhi dampak dari stressor melalui perilaku, kognitif maupun emosional (Lazarus dalam Sarafino, 2011). Kondisi stres memiliki dua komponen yaitu fisik yang melibatkan jasmaniah atau tantangan fisik dan psikologis yang melibatkan bagaimana individu memandang keadaan hidup mereka (Lovallo, dalam Sarafino, 2011).
terimakasih telah membaca Pengertian Stres semoga bermanfaat.
terimakasih telah membaca Pengertian Stres semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment