Bahan Pangan Sumber Protein
Menurut Sajogyo (1981) bahan pangan sumber protein adalah bangan pangan yang mengandung banyak protein yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh (pembentuk sel dan perbaikkan sel rusak). Protein juga dapat digunakan sebagai bahan bakar apabila energi tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak (Winarno, 1997b). Unsur senyawa nitrogen dan sulfur juga berguna untuk proses metabolisme yang lain. Protein juga berfungsi sebagai keperluan fungsional dan struktural (Buckle et al., 1987).
Bahan pangan sumber protein digolongkan menjadi dua, yaitu yang dihasilkan oleh tanaman (protein nabati) dan yang dihasilkan oleh hewan (protein hewani). Protein hewani bisa dihasilkan oleh ikan dan daging hewan. Protein nabati banyak terkandung pada jenis tumbuhan kacang-kacangan misal kedelai (35%), kacang tanah (25%), kacang merah (23%) dan kacang hijau (22%) beserta bahan olahannya seperti tempe, tahu dan oncom. Protein hewani dapat dihasilkan dari daging tenak besar (sapi, kerbau), unggas (ayam, puyuh, bebek) dan ternak kecil (domba, kambing). Protein hewani juga bisa dihasilkan dari ikan laut seperti udang (21%) dan bandeng (20%), juga dari ikan air tawar seperti ikan mas (16%) dan belut (14%). Juga dapat dihasilkan dari produksi ternak yang lain seperti susu dan telur (Sajogyo, 1981).
Setiap negara mempunyai perbedaan dalam penentuan kebutuhan protein untuk setiap individu pria dan wanita sehat. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan ukuran tubuh, aktivitas fisik dan aktivitas metabolisme antar orang. Untuk itu FAO membuat daftar Anjuran Kebutuhan Harian (AKH) untuk patokan pria dan wanita untuk standarisasi kebutuhan makanan sehari-hari. Misal nilai AKH g protein per hari penduduk USA pria 56, wanita 46, Australia pria 70, wanita 58, Jepang untuk pria 70 dan Filipina untuk pria 53 (Buckle et al., 1987). Atau secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.
Bahan pangan sumber protein di dalam tubuh manusia akan dipecah di dalam saluran pencernaan menjadi peptida-peptida sederhana dan akhirnya menjadi asam amino yang akan diserap oleh dinding usus dan masuk ke dalam pembuluh darah. Pada tubuh manusia akan terjadi siklus protein dimana asam amino akan disintesis menjadi protein baru yang akan menggantikan protein yang lama yang berguna sebagai pengatur, pembangun dan bahan bakar tubuh (Winarno, 1997b).
Bahan Pangan Sumber Vitamin dan Mineral
Menurut Sajogyo et al. (1981) bahan pangan sumber vitamin dan mineral berfungsi sebagai zat pelindung yang berfungsi menjaga agar badan tetap bekerja sehat. Kebanyakan bahan pangan mengandung beragam zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Zat pelindung ini banyak terdapat di dalam buah-buahan (pepaya, jeruk, mangga, nangka, jambu) dan sayur-sayuran (kangkung, bayam, sawi, daun singkong, wortel, tomat, kacang panjang, kacang buncis) tetapi juga terdapat dalam daging (sapi, kambing, domba, ayam, kerbau), susu (sapi, kambing, kerbau) dan telur (ayam, puyuh).
Vitamin diperlukan untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Dalam bahan pangan vitamin terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bentuk yang berbeda-beda, baik berbentuk prekusor atau provitamin yang akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin aktif dan vitamin yang aktif (Winarno, 1997b).
Seperti juga bahan pangan sumber energi dan sumber protein, vitamin dan mineral juga mempunyai angka kecukupan harian, seperti yang dikemukakan oleh Simorangkir dan Simorangkir (tt) pada tabel 3.
Angka Kecukupan Harian
Mineral Vitamin
Kalsium (Ca) 1.000 mg
Magnesium (Mg) 400 mg
Seng (Zn) 9 mg
Besi (Fe) 18 mg
Tembaga (Cu) 1,2 mg
Yodium (I) 150 mcg
A 5.000 IU
D 400 IU
E 30 IU
B1 1,5 mg
2 1,7 mg
B3 20 mg
B6 2 mg
B12 6 mcg
C 60 mg
0 komentar:
Post a Comment