Thursday, November 7, 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA OPERATOR KOMPUTER DI KANTOR SAMSAT PALEMBANG : Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata. Tidak sejalan dengan penelitian Wahyudi (2006) yang menyatakan dengan meningkatnya usia maka kelelahan mata akan mudah terjadi. Grandjean (1988) mengatakan bahwa kondisi umur berpengaruh terhadap kemampuan kerja fisik atau kekuatan otot seseorang. Kemampuan fisik maksimal seseorang dicapai pada umur antara 25 – 39 tahun dan akan terus menurun seiring dengan bertambahnya umur. Atas dasar uraian tersebut maka umur responden yang menjadi subyek penelitian lebih banyak berusia kurang dari 40 tahun dapat dikatakan memiliki kapasitas kerja yang optimal sehingga pengaruh umur terhadap kelelahan mata dapat diabaikan. 

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata. Sejalan dengan penelitian Aprisupiati (2007). Layar monitor yang digunakan pengguna komputer di Kantor Samsat Palembang adalah jenis CRT. Layar monitor jenis CRT menghasilkan tingkat radiasi yang tinggi. Jumlah radiasi yang diserap mata berbanding lurus dengan lamanya interaksi dengan layar monitor. Semakin lama berinteraksi dengan layar monitor, kemampuan fisiologis otot-otot di sekitar mata akan mengalami penurunan. Akibatnya mata akan mengalami kelelahan. 

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam. Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005).Isrtirahat secara teratur dapat memotong rantai kelelahan tetapi karena pekerjaan yang sibuk banyak responden yang tidak beristirahat secara teratur setelah penggunaan komputer selama 2 jam secara berturut- turut. 

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata. Menurut penelitian Hambali (2004) ada hubungan yang negatif tingkat pencahayaan dengan kelelahan mata. Berdasarkan Penelitian Aprisupiati (2007)1 tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata. Ada 20 titik yang diukur tidak memenuhi standar karena pencahyaan hanya berasal dari cahaya buatan yang berasal dari lampu, pencahayaan alami tidak ada karena letak ruang kerja yang berada di tengah maka tidak ada jendela yang dapat menyerap sinar matahari secara langsung. Pemilihan jenis lampu sudah tepat. Lampu flouroscent memiliki beberapa kelebihan antara lain efisiensi tinggi, tingkat kesilauan rendah, tidak banyak bayangan dan suhu yang dihasilkan rendah. Distribusi penyebaran cahaya dalam ruangan kerja umumnya sudah baik, karena pemasangan sumber cahaya sudah dilakukan dengan baik. 

Kesimpulan 
1. Gambaran distribusi frekuensi umur, lama penggunaan komputer, frekeuensi istirahat dan kelelahan mata. 
  • Ada 20 (66,7%) responden berusia kurang dari 40 tahun dan ada 10 (33,3%) responden yang berusia lebih dari 40 tahun. 
  • Lebih banyak responden menggunakan komputer tidak sesuai dengan rekomendasi yaitu lebih dari 4 jam sebanyak 22 (73,3%) dan yang menggunakan komputer sesuai dengan rekomendasi yaitu kurang dari 4 jam ada 8 (26,7%). 
  • Ada 22 (73,3%) responden beristirahat kurang dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam berturut-turut dan ada 8 (26,7%) responden beristirahat lebih dari 15 menit setelah penggunaan komputer selama 2 jam berturut-turut. 
  • Intensitas penerangan yang diukur lokal di meja kerja responden tidak sesuai standar yaitu kurang dari 300 lux sebanyak 20 titik (66,7%) dan ada 10 titik (33,3%) intensitas penerangan yang diukur lokal di meja responden sesuai standar yaitu lebih dari 300 lux. 
  • Ada 19 (63,3%) responden mengalami kelelahan mata dengan pengukuran melalui reaction timer lebih dari 240 mili detik dan ada 11(36,7%) responden yang tidak mengalami kelelahan mata. 
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value > α yaitu 0,246 > 0,05 . 

3. Ada hubungan yang signifikan antara lama penggunaan komputer dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value < α yaitu 0,028 < 0,05. 

4. Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi istirahat dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value α yaitu 0,042 < 0,05. 

5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas penerangan dengan kelelahan mata pada operator komputer pelayanan pajak di Kantor Samsat Palembang tahun 2009 dengan P value > α yaitu 0,108 > 0,05. 

Saran 
1. Bagi Kantor Samsat 
a. Peningkatan kualitas layar monitor. 
b. Penggunaan filter screen secara tepat. 
c. Peningkatan intensitas penerangan. 
d. Pengaturan tata letak monitor. 
e. Penyediaan pemeriksaan kesehatan mata pekerja. 

2. Bagi Peneliti lain 
a. Melakukan penelitian mengenai variabel lain yang berhubungan dengan kelelahan komputer. 
b. Melakukan penelitian mengenai gangguan fungsi penglihatan. 

Daftar Pustaka 
1. Aprisupriati. 2007, Hubungan Penggunaan Visual Display Terminal dan Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pengguna Komputer di PT.Sriwijaya Perdana Palembang [Skripsi]. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya. 

2. Budiono, A.M.S., Jusuf, R.M.S. & Andriana, P. 2008, Bunga Rampai Hiperkes & KK. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 

3. Cahyono, Herry p. 2005, Hubungan Penerangan Dan Jarak Pandang Ke Layar Monitor Komputer Dengan Tingkat Kelelahan Mata Petugas Operator Komputer Sistem Innformasi RSO Prof. Dr. R Soeharso Surakarta [Skripsi] . Dari: http://digilib.unnes.ac.id/ [15 Mei 2009] 

4. Roestijawati , Nendyah. 2007, ‘Sindrom Dry Eye Pada Pengguna Visual Display Terminal (VDT)’ Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 13, No.2, 2007:205-217.


















































































































































































Ditulis Oleh : kumpulan karya tulis ilmiah // 4:26 PM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment