Friday, June 21, 2013

Penyakit Periodontal pada Ibu Hamil

Penyakit Periodontal pada Ibu Hamil 
Pengertian penyakit periodontal pada dasarnya mengacu pada gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah kondisi inflamasi dari jaringan lunak disekeliling gigi (gingiva) dan respon imunnya secara langsung terhadap microbial plak yang terbentuk pada gigi, gingivitis dapat terjadi karena adanya perubahan hormonal pada masa pubertas dan kehamilan, periodontitis melibatkan kerusakan struktur jaringan pendukung gigi termasuk ligamentum periodontal, tulang alveolar dan jaringan lunak yang dapat mengakibatkan kehilangan gigi.15 

Penyakit periodontal dan kehamilan telah diketahui selama bertahun - tahun, pada tahun 1778 Vermeeren mendiskusikan nyeri gigi pada kehamilan, kemudian pada tahun 1818 Pitcarin mendeskripsikan adanya hubungan kehamilan dengan hyperplasia gingiva.16 

Penyakit periodontal dapat mempengaruhi kesehatan secara umum bukan merupakan suatu hal yang baru. Miller adalah orang yang pertama kali mempublikasikan mengenai “Teori Fokal Infeksi” pada tahun 1891 yang menyatakan bahwa mikroorganisme atau produk metabolismenya dapat memasuki bagian tubuh lainnya ,dan menyatakan bahwa infeksi foci dalam mulut dapat menimbulkan penyakit sistemik seperti penyakit kardiovaskular, dampak terhadap kehamilan, diabetesmelitus dan infeksi saluran pernafasan.16 

Kornman dan Loesche, mengatakan bahwa selama trimester ke dua kehamilan gingivitis dan perdarahan gingiva meningkat tanpa peningkatan level plak. Rasio bakteri aerob dan anaerob meningkat selain B.melaninogenicus dan P.intermedia (2,2-10,1 %) ke dua penulis ini mengatakan bahwa estradiol atau progesterone dapat mensubsitusi menadion (vitamin K) sebagai faktor pertumbuhan esensial untuk P.intermedia tetapi bukan Porphyromonas gingivalis atau Bacteroides coherence. Terdapat juga peningkatan p.gingivalis selama minggu ke 21 sampai ke 27 kehamilan, peningkatan yang relativ dalam jumlah adalah p.intermedia mungkin merupakan indikator yang lebih sensitif dari suatu perubahan situasi hormonal dari pada parameter secara klinis untuk gingivitis.16 

Dari sekian faktor penyebab kehamilan yang dapat menimbulkan efek terhadap kelahiran penyakit infeksi merupakan salah satu faktor termasuk karies gigi dan penyakit periodontal, meskipun hubungan kausalnya belum dapat diketahui secara pasti namun ada beberapa metode penjelasan mengenai infeksi periodontal dapat memediasi efek sistemik melalui satu atau lebih dari mekanisme berikut ini:8,16 
- Perpindahan bakteri patogen periodontal ke bagian plasenta janin 
- Vaginosis bakterial 
- Periodontal sebagai reservoir Lipopolisakarida (LPS) 
- Periodontal sebagai reservoir mediator inflamasi 

Penelitian di bidang epidemiologi menunjukkan adanya infeksi oral seperti gingivitis dan periodontitis merupakan sumber infeksi dan inflamasi yang signifikan selama kehamilan, ibu yang melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) akan memberikan pandangan mekanisme dan penjelasan yang kuat mengenai adanya hubungan sebab akibat terinfeksinya ibu hamil oleh patogen periodontal dapat menimbulkan efek merusak terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup janin.17 

Penelitian yang dilakukan pada ibu dengan penyakit periodontal yang melahirkan BBLR menunjukkan efek meningkatnya kadar Endotelin-1 atau disfungsi endotel pada darah tali pusat bayi sebagai vasokonstriksi kuat endotel yang menghasilkan sitokin (IL-1) pada darah tali pusat dan cairan krevikular gingiva sebagai mediator inflamasi yang dapat menyebabkan perubahan besar pada bentuk plasenta, terutama pada daerah yang berfungsi krisis dalam pertukaran zat gizi antara ibu dan janin, yang pada akhirnya merusak pertumbuhan janin dan kelangsungan hidup janin sehingga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)17 .Meskipun bukti tentang hubungan penyakit periodontal dan kelahiran BBLR dari sejumlah penelitian masih terdapat perbedaan.17 



Pembahasan 

Upaya peningkatan kesehatan ibu hamil termasuk kesehatan gigi dan mulut merupakan strategi yang dapat dicapai sesuai dengan target ke 5 dari Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, apabila kita membangun kerja sama seluruh stakeholders yang terkait utamanya dokter,dokter gigi, perawat bidan dan lainnya yang bertugas pada pusat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas,Rumah Sakit Ibu dan Anak serta Rumah Sakit Umum Daerah, untuk memberikan Edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya perawatan gigi dan mulut untuk mencegah dampak dari kelahiran yang tidak diinginkan. 

Pada umumnya ibu hamil tidak mendapat informasi tentang kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan, meskipun ini adalah tahap awal untuk memberi edukasi atau memperkenalkan program-program pencegahan penyakit gigi dan mulut selama kehamilan. 

Ibu hamil memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan kerusakan jaringan gigi dan periodontal selama kehamilan ini mungkin karena adanya perubahan pola makan dan kebersihan mulut, sehingga risiko terbentuknya lesi karies dan penyakit periodontal cukup signifikan.6 Hal ini kemungkinan disebabkan sikap dan prilaku ibu hamil yang kurang memelihara kesehatan gigi dan mulutnya serta kurangnya mendapatkan pengetahuan dan promosi kesehatan gigi dan mulut dari tenaga kesehatan, sehingga diharapkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dapat dimasukkan dalam Kartu Menuju Sehat Ibu Hamil (KMS-BUMIL) 

Program pencegahan karies dan penyakit periodontal merupakan proses yang kompleks melibatkan beberapa faktor yang saling berhubungan dengan tujuan utama mencegah infeksi bakteri kariogenik dan jaringan periodontal. Metode pencegahan terjadinya karies dirancang untuk membatasi demineralisasi jaringan gigi yang disebabkan oleh bakteri kariogenik untuk mencegah lesi kavitas, membatasi pertumbuhan dan metabolism patogen dan meningkatkan ketahanan jaringan keras gigi dan periodontal.8 

Tindakan Pencegahan : 
  • Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah melahirkan : adanya karies, index plak,aliran saliva,mukosa oral dan jaringan gingiva. 
  • Kebersihan mulut : menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan fossing . 
  • Pit dan fissure sealent sangat diperlukan dan efektif 
  • Terapi ozon/aplikasi ozon selama 10-20 detik sebagian besar mengeleminasi mikroorganisme yang ditemukan pada lesi karies primer. 
  • Karies gigi dapat dihentikan dengan melakukan perawatan, jika karies gigi mencapai email dan dentin sedini mungkin dilakukan restorasi, sedangkan jika karies merupakan sumber rasa sakit atau infeksi perawatan endodontik menjadi perhatian pada ibu hamil, namun ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu : bila kehamilan sudah maturasi pada trimester ke 2.18 
  • Penyakit periodontalpada ibu hamil merupakan kondisi yang dapat dicegah dan ditangani dengan melakukan Scalling and Root Planning . 
Kesimpulan dan Saran 
Untuk mencapai target Millennium Develpoment Goals (MDGs) pada tahun 2015 khususnya target ke 5 yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil termasuk kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah dampak dari kelahiran yang tidak diinginkan : 
  • Memelihara kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil sebelum dan sesudah melahirkan 
  • Diperlukan peningkatan pendidikan dan pelatihan pada semua stakeholders pada pusat pelayanan kesehatan Ibu dan Anak mengenai kesehatan mulut pada masa kehamilan. 
  • Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut dimasukkan dalam Kartu Menuju Sehat Ibu Hamil (KMS-BUMIL) 
  •  Peningkatan sarana prasarana kesehatan gigi dan mulut pada pusat pelayanan kesehatan. 

Daftar Pustaka
  1. Anonim. MDGs Indonesia. Diperoleh dari. Diakses tanggal 27 Januari 2011.
  2. Jessie KP, dan Sarah K. The pregnancy risk assessment monitoring system (PRAMS). Health Gen [55] 2009: [internet]. Vol. 9. Diperoleh dari . Diakses tanggal 8 Juli 2011.
  3. Anonim Oral Health,MDGs and Other international target dari diakses tanggal 8 juli 2011
  4. Mona.T.L,Krakowiak.P,Hujoel.P and Peters.M.R :Dental Care Use and Self-reported Dental Problems in Relation to Pregnancy.American.J.of Public Health 2004;94:5.765-70
  5. 5. Jayanth K, Renee S, Ronald B, Howard M, Robert B, Ronald B, et al. Oral health care during pregnancy and early childhood: practice guidelines. NYS dep of Health [0824] Agustus 2006: [internet]. Diperoleh dari  . Diakses tanggal 27 Januari 2011.

Ditulis Oleh : Unknown // 10:58 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment