Tuesday, June 25, 2013

Tipe – Tipe Organisasi Publik

Tipe – Tipe Organisasi Publik 
Menurut Sorensen (dalam Elliassen dan Kooiman, 1993:225-6), organisasi public terbagi dalam empat kategori.

Organisasi public kategori A adalah organisasi – organisasi public yang memiliki berbagai tujuan yang terdefinisi secara jelas serta hubungan sebab-akibat yang diketahui dengan pasti dalam memproduksi public goods yang ditugaskan kepadanya. Tipe ini biasanya kita temukan pada perusahaan – perusahaan milik public. 

Organisasi public kategori B adalah organisasi-organisasi public dimana tujuan – tujuan yang harus dicapai cukup jelas, tetapi hubungan sebab-akibat dalam proses operasional tidak diketahui dengan pasti. Untuk organisasi public semacam ini, kita tidak bisa menerapkan ukuran – ukuran kinerja yang semata – mata bersifat ekonomis.Biasanya penilaian kinerja dilakukan melalui pendapat para ahli. 

Organisasi public kategori C adalah organisasi- organisasi public diman tujuan-tujuan organisasi tidak secara jelas bisa didefinisikan , tetai hubungan sebab akibat dalam kegiatan operasional organisasi dapat ditentukan secara pasti. 

Organisasi public kategori D adalah organisasi-organisasi public dimana baik tujuan – tujuan organisasi maupun hubungan sebab-akibat operasionalnya tidak dapat ditentukan secara jelas. Di sini tercakup badan-badan pemerintah seperti departemen-departemen, kepolisian, tentara, dan lain lain. 

Untuk kedua tipe ini, kita tidak bisa menerapkan ukuran –ukuran ekonomis maupun judgmental, melainkan legitimasi kelembagaan. 

Menurut Tomkins tipe-tipe organisasi sebagai berikut tersebut;
1. Swasta penuh (Fully Private)
2. Perusahaan swasta dengan sebagian saham milik pemerintah (joint private and public venture)
3. Kerjasama joint venture swasta dan pemerintah (joint priate and public venture)
4. Sarana public yang dioperasikan swasta (public infrastructure operating privately)
5. Perusahaan swasta yang diatur pemerintah (private regulated)
6. Pekerjaan dengan public kontrak (contracted out)
7. Perusahaan public monopoli atau tanpa kompetisi (public without competition)
8. Sarana milik public atau masyarakat (public infrastructure)
Dapat disimpulkan, organisasi public dan privat dibedakan berdasarkan beberpa public; (1) Tujuan antara laba dan non laba, (2) produk yang dihasilkan, (3) cara pengambilan keputusan, (4) ukuran kinerja. 

Secara karakteristik organisasi public berbeda dengan organisasi lain. Untuk mengetahui karakteristik organisasi public maka bisa ditelusuri dengan melakukan perbandingan dengan organisasi lain salah satunya organisasi bisnis, maupun organisasi lain seperti organisasi public.Konsep keilmuan organisasi sejak awal sebenarnya dirintis dan dikembangkan dari pengalaman organisasi public.Namun secara perkembangan public dianggap tertinggal dengan bisnis.Sehingga secara umum kesan yang muncul adalah bahwa public mencitrakan potret statis, sedangkan bisnis merupakan potret yang sangat dinamis. Bahkan ironisnya ketertinggalan ini tidak hanya terjadi dalam tataran praktis, namun juga dalam level teori dan konsepsi pun terjadi 

Indikasi ketertinggalan ini pernah diulas oleh Steve Kelman (2005) yang menjelaskan ketertinggalan public dari dinamika bisnis. Menurut Kelman, tulisan-tulisan mengenai khazanah keilmuan organisasi pada awalnya berdasarkan atas pengalaman organisasi public. Ketika Weber menulis tentang ilmu organisasi (birokrasi), yang menjadi patokannya adalah organisasi public yaitu instansi pemerintah Prussia, dan bukan organisasi yang bergerak di public bisnis. Tulisan pertama Herbert Simon pun pada tahun 1937 adalah juga mengenai kinerja pemerintah kota, termasuk tulisan terkenalnya berjudul Public Administration pada tahun 1950. Demikian pula halnya dengan Philip Selznick yang menulis the New Deal Tennessee Valley Authority in TVA and the Grass Roots pada tahun 1953. 

Namun demikian, dalam perkembangannya, keilmuan organisasi lebih banyak berkembang dan lebih dinamis di disiplin ilmu public bisnis. Disiplin ilmu organisasi public yang semula menjadi pionir, kini lebih banyak sebagai ”murid” dengan mengadopsi berbagai konsep organisasi bisnis. Sebutlah misalnya ide Osborne dalam tulisannya Reinventing Government pada tahun 1990-an, yang banyak memperkenalkan dan menyuntikkan ublicm bisnis (semangat kewirausahaan) ke dalam public. 

Jika melakukan pembedaan antara organisasi public dan swasta (bisnis) melalui studi kepustakaan yang dilakukan oleh Rainey dkk, yang selanjutnya di buat kesimpulan oleh Gortner dkk dalam Salusu menyatakan ada sejumlah perbedan prinsip organisasi public dan privat yaitu ; pertama, public lingkungan organisasi sangat rendah,relasinya dengan pasar karena ada kendala formalitas dan publi, serta pengaruh politik sangat menonjol; kedua, transaksi organisasi dengan lingkungan pada organisasi public ditandai dengan paksaan dan desakan dampak bersifat luas dan tidak akan luput dari penilaian public, serta besar harapan masyrakat tuntutannya pada organisasi public; ketiga, Struktur dan proses internal, pada organisasi public tujuan organisasi yang kompleks, otoritas bersifat dominan, peran administrator dan public pendelegasian sangat lemah, penampilan operasional tampak kurang inovatif. 

Dari penjelasan tentang organisasi public tersebut tentunya bila diperbandingkan maka akan muncul pembedaan-pembedaan secara signifikan. Secara mendasar antara organisasi bisnis dan organisasi public pembedaan utama pada orientasi organisasi. Organisasi bisnis berorientasi profit sedangkan organisasi public berorienasi nonprofit. Selain itu perbedaan lainnya adalah dari segi tujuan strategis, tujuan financial, stakeholders, dan outcome (Averson, 1999) 

Meskipun organisasi public tidak bertujuan untuk mencari profit, organisasi ini terdiri dari unit-unit yang saling terkait yang mempunyai misi yang sama yaitu melayani masyarakat. Untuk itu organisasi public harus dapat menterjemahkan misinya kedalam strategi, tujuan, ukuran serta target yang ingin dicapai. Yang kemudian dikomunikasikan kepada unit-unit yang ada untuk dapat dilaksanakan sehingga semua unit mempunyai tujuan yang sama yaitu pencapaian misi organisasi. 

Pembedaan lain antara organisasi public dengan organisasi swasta yang sangat fundamental menurut Douglas Yates Jr (1991) adalah pada aspek lingkungan manajemen dan konteks birokrasi. Pada konteks lingkungan manajemen anatara kedua lembaga tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan akan terkait erat dengan keahlian, hirarki, dan karakter tehnologi maupun pelayanan yang dilakukan. Dengan demikian lingkungan yang berbeda akan berimplikasi terhadap gaya kepemimpinan . Pendapat ini kemudian menekankan perlunya seorang pemimpin dalam melakukan analisis terhadap lingkungan, sehingga gaya kepemimpinan yang di terapkan bisa sesuai.


DAFTAR PUSTAKA
Anthony,R,N.dan Herzlinger,R.E.1980.Managemen Control in Nonprofit Organizations.Homewoods,III:Richard D.Irwan.
Averson, Paul (25 Agustus 2004), “A Balanced Scorecard for City & County Services”, http:\\www.balanced scorecard.org.
Buchanan,D.dan Boddy,D.1992.The Expretise of the Change Agent:Public Performance and Backstage Activity.Hemel Hempstead (UK):Prentice Hall.
Dale,Roger.1996.”The State and the Governance of Education:An Analysis of the Restructing of the state-Education Relationship”.Jurnal of Education Policy,Vol.11,No.11.
Dunsire,A.1973.Administration:The Word and the Science.Oxford:Martin Robertson.
Elliasen dan Kooiman.1993.Managing Public Organizatin.London:Sage.
Golemiewski,R.T,1990.”Public Sector Organization Behavior and Theory:Prespective on Nagging Problems and Real Progress”,dalam Lynn dan Wildansky (ed).
Jhonson dan Scholes.2001.Exploring Public Sector Strategy.New York:Pretince Hall.
Lovell.1994.Managing Change in the New Public Sector.Longman:Civil Service Collage.
Nutt,P.C., dan Backoff,R.W.1992.Strategy Management of Public and Third Sector Organization:A Handbook for leader.San Fransisco:Jossey-Bass.
Osborne,David dan T.Gabler.1992.Reinventing Government:How the Enterpreneurial Spirit
Transforming in public Sector.Addison-Wesley,Reading M.A.
Persons,W.1995.Public Policy:An Introduction to the Theory and Practice of Policy Analysis.Cheltenham (UK):Edward Elger.
Samuelson,P.A.1954.”A Pure Theory of Public Expenditure”.The Review of Economic and Statistic:387-389.
Sorensen,R.J.1993.”The Efficiency of Public Service Provision:Assesing Six Reform Strategy”,dalam Elliassen dan Kooiman (eds.),Managing Public Organization.London:Sage.
Steward J.1985.The Managemen of Local Government.Harlow:Longman.
Vicent-Jones,Peter.2005.”Corporatization,Competition and the Publik Interest in Health Service Regulation”makalah seminar School of Low and Center for Market and Public Organization.University of Bristol.

Ditulis Oleh : Unknown // 9:24 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment