Radiasi
Surya
Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi persatuan luas dan
satuan waktu disebut isolasi atau kadang-kadang disebut radiasi global, yaitu
radiasi langsung dari matahari dan radiasi yang tidak langsung yang disebabkan
oleh hamburan dari partikel atmosfer (Bayong Tjasyono, 2004). Penerimaan
radiasi surya di permukaan bumi sangat bervariasi menurut tempat dan waktu.
Menurut tempat khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang serta keadaan
atmosfer terutama awan (Handoko, 1994).
Radiasi surya merupakan sumber energi utama kehidupan di muka bumi
ini. Setiap waktu hampir terjadi perubahan penerimaan energi radiasi surya yang
dapat mengaktifkan molekul gas atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Cuaca
adalah keadaan fisik atmosfer jangka pendek dan mencakup wilayah yang relatif
sempit. Perubahannya dapat dirasakan (kualitatif) dan diukur (kuantitatif). Keadaan
minimum rata-rata jangka panjang kondisi cuaca membentuk suatu pola yang
dinamakan iklim. Jadi iklim adalah keadaan unsur cuaca rata-rata dalam waktu
yang relatif panjang, dengan unsur-unsur sebagai berikut: radiasi surya, suhu
udara, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, angin, curah hujan,
evapotranspirasi dan keawanan. Unsur cuaca/iklim bervariasi menurut waktu dan
tempat, yang disebabkan adanya pengcndali iklim/cuaca (climatic controls).
Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan
mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi
surya antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya
akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi
udara, dan lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari
pengendali iklim di bumi secara menyeluruh.Pengendali iklim bumi yang dikenal
sebagai komponen iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester,
kriosfer, dan biosfer. Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah
di antara ke lima jenis lingkungan tersebut dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi
iklim/cuaca akan mempengaruhi proses-proses fisika, kimia, biologi,
ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen lingkungan yang ada (LIPI,2008)
Lama penyinaran akan
berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup misalnya pada manusia dan hewan.
Juga akan berpengaruh pada metabolisme yang berlangsung pada tubuh makhluk
hidup, misalnya pada tumbuhan. Penyinaran yang lebih lama akan memberi
kesempatan yang lebih besar bagi tumbuha tersebut untuk memanfaatkanya melalui
proses fotosintesis. Pergeseran garis edar matahari menyebabkan peruban panjang
hari (lama penyinaran) yang diterima pada lokasi-lokasi di permukaan bumi.
Perubahan panjang hari tidak begitu besar pada daerah tropis yang dekat dengan
garis ekuator. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator maka fluktuasi lama
penyinaran akan semakin besar (Benyamin Lakitan, 1994).
Radiasi surya terdiri dari spectra
ultraviolet (panjang gelombang kurang dari 0.38 mikron) yang berpengaruh
merusak karena daya bakarnya sangat tinggi, spectra photosynthetically Active
Radiation (PAR) yang berperan membangkitan proses fotosintesis dan spectra
inframerah (lebih dari 0.74 mikron) yang merupakan pengatur suhu udara. Spectra
radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut menjadi pita-pita spectrum yang
masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Ternyata spectrum biru
memberikan sumbangan yang paling potensial dalam fotosintesis (Kartasapoetra, 2004).
Umumnya di nusantara sinar matahari
terdapat dalam jumlah yang cukup. Penyinaran yang terlalu kuat dapat merangsang
proses pembungaan dan buahnya terlalu lebat dan karenanya hanya dapat memberi
hasil yang baik untuk beberapa tahun saja. Terlalu banyak matahari juga dapat
mengakibatkan terlalu cepat merosotnya keadaan tanah. Penghancuran humus di
daerah-daerah tropis yang lebih rendah juga sudah berjalan dengan sangat cepat.
Maka pada dasarnya semua hal yang ada di alam ini harus dipergunakan secara
bijak tidak perlu dieksploitasi sedemikian rupa (Vink, 1984).
Stasiun pencatat
meteorologi dilengkapi dengan radiometer untuk mengukur radiasi
gelombang-pendek yang datang dari matahari dan langit, dan radiasi murni yang
merupakan jumlah aljabar dari semua radiasi yang datang dan radiasi
gelombang-pendek dan gelombang-panjang yang direfleksikan dari permukaan bumi
(Wilson, 1993).
0 komentar:
Post a Comment