PRINSIP PENGOBATAN KARSINOMA NASOFARING
Prinsipnya pengobatan untuk karsinoma nasofaring
meliputi terapi sbb :7,8
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Kombinasi
- Operasi
- Imunoterapi
- Terapi
paliatif
Pemilihan Terapi Kanker
Memilih obat kanker tidaklah mudah, banyak faktor
yang perlu diperhatikan misalnya :9
-
Jenis
kanker
-
Kemosensitivitas
dan radiosensitivitas kanker
-
Imunitas
Tubuh dan kemampuan pasien untuk menerima terapi yang kita berikan.
-
Efek
samping terapi yang kita berikan
Jenis Kanker
Untuk keperluan pemberian
kemoterapi , kanker dibagi menjadi 2 jenis yaitu :9
- Kanker Hemopoitik dan limfopoitik.
Kanker
hemopoitik dan limfopoitik umumnya merupakan kanker sistemik. Termasuk dalam
jenis kanker ini adalah kanker darah (leukemia), limfoma maligna dan sumsum
tulang (myeloma). Terapi utama kenker hematologi adalah kemoterapi, sedangkan
operasi dan radioterapi sebagai adjuvan.
- Kanker padat (solid).
Kanker padat
bisa lokal, bisa menyebar ke regional
dan atau sistemik ke organ-organ lain. Dalam kanker jenis ini termasuk kanker
diluar hematologi. Terapi utama kanker ini adalah operasi dan atau radioterapi,
sedangkan kemoterapi baru diberikan pada stadium lanjut sebagai adjuvan.
Sensitivitas Kanker
Sensitivitas
tumor terhadap obat anti-kanker tidaklah sama, sehingga terbagi menjadi 3 macam
: 9
- Sensitif
-
leukemia
-
limfoma
maligna
-
myeloma
-
choriocharsinoma
-
kanker
testis
Tumor yang dapat dihancurkan
dengan dosis 3500-6000 rads dalam 3-4 minggu
-
Lymphoma
maligna
-
Myeloma
-
Retinoblastoma
-
Seminoma
-
Basalioma
-
Kanker
laring T1
- Responsif
-
Tumor
yang kecil
-
Tumor
yang pertumbuhannya cepat
-
Tumor
yang deferensiasi selnya jelek
Radioresponsif
-
Kanker
yang ukurannya sedang, T2-T3 dan dapat dihancurkan dengan dosis 6000-8000 rads
dalam 3-4 minggu
- Resisten
Kemoresisten :
-
Tumor
besar
-
Kanker
yang pertumbuhannya pelan
-
Kanker
yang diferensiasi selnya baik
Contoh : kanker otak,
fibrosarkoma, melanoma maligna
Radioresisten
Tumor yang
baru bisa dihancurkan dengan dosis lebih dari 8000 rads. Contoh : Melanoma
maligna, adenokarsinoma, kanker otak, sarkoma jaringan lunak.
Radiosensitivitas
tumor tergantung dari banyak faktor, antara lain :
a. Tipe histologi tumor
b. Derajat diferensiasi sel
c. Besar tumor
d. Vaskularisasi Tumor
e. Lokasi topografi tumor
Beberapa
jenis obat dan keadaan yang dapat menambah sensitifitas radioterapi :
Oksigenasi, Hipertermi, Levamisol, beberapa sitostatika.9
Sensitifitas kanker terhadap kemoterapi biasanya ada
sejak awal mulanya dan dapat pula timbul dalam perjalanan pengobatan kanker.
Resistensi terhadap kemoterapi
dapat terjadi karena farmakokinetika obat itu seperti : 9
a. Perubahan absorbsi
-
Variabilitas
absorbsi obat di gastrointestinal
-
Adanya
penyakit gastointestinal
-
Tidak
makan obat seperti seharusnya (non compliance)
-
Formulasi
obat yang tidak cocok
-
Perubahan
ikatan obat dengan protein serum
-
Perubahan
distribusi karena obat lain yang mengikat protein serum
-
Perubahan
enzim yang mengadakan detoksifikasi
-
Penyakit
hati
-
Ada
obat lain yang ikut serta
-
Pengurangan
konjugasi obat karena usia
-
Penyakit
hati
-
Penyakit
ginjal
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Pignon JP, Bourhis J, Domenge C. Chemotherapy added to locoregional treatment for head and neck squamous-cell carcinoma, The Lancet , 2000; Vol 355: 949-55
2. Chao SS. Modalities of surveillance in treated nasopharyngeal cancer; Otolaryngol Head Neck Surg 2003; 129 :61-4
3. Ballenger JJ. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Binarupa Aksara, Edisi 13, Staf Ahli Bagian THT RSCM-FKUI, Indonesia 1994 : 839-54
4. Mulyarjo. Diagnosis dan Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok- Kepala Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya 2002: 38-47
5. Lin HS, Fee WE. Malignant Nasopharygeal Tumors. 2003
6. Cody DT. Kern EB. Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan; EGC, Jakarta 1993: 371-2
7. Vijayakumar S, Hellman S;Advances in radiation oncology ; Lancet 1997: 349 (suppl II): 1-3
8. Suwitodiharjo S. Radioterapi pada Tumor Ganas Kepala dan Leher (Squamous Cell Ca ), Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya 2002: 101-7
9. Sukardja IGD. Onkologi Klinik , Edisi 2, Airlaga University Press, 2000 : 243 – 55
10. Lika L. Radiation therapy: Gale Encyclopedia of Medicine. Gale Research, 1999
11. Balkwill F, Mantovani A, Inflammation and cancer: back to Virchow? ; The Lancet Vol 357, 2001; 539-45
12. Kentjono WA, Kemoterapi pada Tumor Ganas THT-Kepala Leher Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya November 2002,108- 21
13. Chan TC, Teo PM ; Nasopharyngeal Carcinoma : Review; Annals of Oncology 13: 2002; 1007-15
14. Quinn FB, Ryan,WM ; Chemotherapy for Head and Neck Cancer; Grand Rounds Presentation, UTMB, Dept. of Otolaryngology; April 16, 2003
15. Manfred Schwab (Ed) Encyclopedia Refference of Cancer, Springer, Berlin, 2001 : 195
16. Skeel RT, Handbook of Cancer Chemoterapy, 3th Edition, Little, Brown and Company, London, 1987; 59-78
0 komentar:
Post a Comment