DIAGNOSIS KARSINOMA NASOFARING
Diagnosis
dan pengobatan dini memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi
karsinoma nasofaring. Perlu perhatian pada orang resiko tinggi yaitu usia
diatas 40 th yang kita curigai menderita karsinoma nasofaring memerlukan
anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan THT yang seksama yang sebaiknya diserta
pemeriksaan endoskopi, Patologi Anatomi dan CT-scan nasofaring.4
Gejala dini karsinoma nasofaring adalah gejala yang ditimbulkan
oleh tumor primer yang masih terbatas di nasofaring, biasanya besarnya tumor
masih tergolong T1 dan gejala yang muncul adalah gejala telinga dan gejala
hidung. Gejala lanjut timbul karena
tumor yang semakin meluas, yang biasanya disertai penyebaran melalui saluran
getah bening dan terjadi metastasis jauh. 4
Prognosis
karsinoma nasofaring menjadi lebih buruk pada keadaan: 5
- stadium yang lebih tinggi
- laki-laki
- usia > 40 tahun
- ras Cina
- adanya pembesaran kelenjar leher
Diagnosis Banding Karsinoma Nasofaring
Karena
nasofaring merupakan bagian faring yang sulit dilihat, untungnya banyak
manifestasi tak langsung dari karsinoma nasofaringyang bisa digunakan untuk
mencurigai adanya lesi pada nasofaring. Bila terjadi obstruksi koana, huruf m
akan terdengar seperti huruf b dan n seperti huruf d. Bila pasien mengeluh
sengau dan hasil pemeriksaan hidung anterior normal curigailah sebagi kelainan
nasofaring. Sehingga beberapa lesi di nasofaring dengan gejala yang hampir
mirip bisa dianggap sebagai diagnosis banding,
misalnya :5
1. angiofibroma nasofaring
2. Hipertrofi adenoid/ adenoid persisten
3. Polip nasi /polip antrokoanal
4. Tumor dekat dasar tengkorak
Menurut UICC edisi ke V th
1997 dengan klasifikasi TNM Stadium Karsinoma nasofaring ditentukan sbb:4
Histopatologi Karsinoma Nasofaring
-
T
menggambarkan keadaan tumor primer, besar dan perluasannya.
o
T1 : Tumor terbatas pada nasofaring
o
T2 : Tumor meluas ke orofaring dan atau fosa
nasal
T2a : Tanpa perluasan ke parafaring
T2b : Dengan perluasan ke parafaring
o
T3 : Invasi ke struktur tulang dan atau
sinus paranasal
o
T4 : Tumor meluas ke intrakranial dan atau
mengenai saraf otak, fosa
infratemporal hipofaring atau orbita
-
N
menggambarkan kelenjar limfe regional
o
N0 : Tidak ada pembesaran kelenjar
o
N1 : Terdapat pembesaran kelenjar
ipsilateral < 6 cm
o
N2 : Terdapat pembesaran kelenjar bilateral
< 6 cm
o
N3 : Terdapat pembesaran kelenjar > 6 cm
atau ekstensi ke
supraklavikular.
-
M
menggambarkan metastasis jauh
o
M0 : Tak ada metastasis jauh
o
M1 : Terdapat Metastasis jauh
Berdasarkan TNM tersebut diatas, stadium penyakit
dapat ditentukan sbb:
- Stadium I :
T1, N0, M0
- Stadium IIA : T2a,
N0, M0
- Stadium IIB : T1,
N1, M0 atau T2a, N1, M0 atau T2b, N0-1, M0
- Stadium III : T1-2, N2, M0 atau T3, NO-2, M0
- Stadium IVA : T4, N0-2, M0
- Stadium IVB : Tiap T, N3, M0
- Stadium IV C : Tiap T, Tiap
N, M1
Dengan melihat struktur histologis, maka
karsinoma nasofaring dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan pembagian WHO,
yaitu : 5
WHO 1 : karsinoma sel sel skuamosa, berkeratin di dalam
maupun di luar sel.
sel-sel
kanker berdiferensiasi baik sampai
sedang.
WHO
2 : termasuk adalah karsinoma non keratin
sel- sel
kanker berdiferensiasi baik sampai
sedang.
WHO
3: karsinoma berdeferensiasi jelek,
dengan gambaran sel kanker paling
heterogen. Karsinoma
anaplastik, clear cell carsinoma dan
variasi sel
spindel.
Secara umum KNF WHO-3 memiliki
prognosis paling baik dimana angka harapan hidup 5 tahun adalah 60-80%. Sebaliknya
KNF WHO-1 memiliki prognosis paling buruk yaitu angka harapan hidup 5 tahun
sebesar 20-40%.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Pignon JP, Bourhis J, Domenge C. Chemotherapy added to locoregional treatment for head and neck squamous-cell carcinoma, The Lancet , 2000; Vol 355: 949-55
2. Chao SS. Modalities of surveillance in treated nasopharyngeal cancer; Otolaryngol Head Neck Surg 2003; 129 :61-4
3. Ballenger JJ. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Binarupa Aksara, Edisi 13, Staf Ahli Bagian THT RSCM-FKUI, Indonesia 1994 : 839-54
4. Mulyarjo. Diagnosis dan Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring, Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok- Kepala Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya 2002: 38-47
5. Lin HS, Fee WE. Malignant Nasopharygeal Tumors. 2003
6. Cody DT. Kern EB. Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan; EGC, Jakarta 1993: 371-2
0 komentar:
Post a Comment