Saturday, June 15, 2013

Pencegahan penyakit DBD

Pencegahan penyakit DBD
Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu : 

1. Lingkungan 
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh: 

Ø Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu. 
Ø Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali. 
Ø Menutup dengan rapat tempat penampungan air. 
Ø Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah- dan lain sebagainya. 

2. Biologis 
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan 
jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14). 

3. Kimiawi 
Cara pengendalian ini antara lain dengan: 
  • Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna 
  • untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
  • Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. 
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan (3M Plus), yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat. 

I. Pengobatan 
Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara: 
  • Penggantian cairan tubuh. 
  • Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). 
  • Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit. 
J. Penyuluhan Bagi Masyarakat 
Seperti diuraikan di atas bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya untuk pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk beserta tempat perindukannya. Oleh karena itu, dasar pencegahan demam berdarah adalah memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat bagaimana cara memberantasan nyamuk dewasa dan sarang nyamuk yang dikenal sebagai pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi keberhasilan pencegahan demam berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di rumah, di sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum seperti tempat ibadah, makam, dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat harus dapat mengubah perilaku hidup sehat terutama meningkatkan kebersihan lingkungan. 

Cara Memberantas Jentik 
Cara memberantas jentik dilakukan dengan cara 3 M yaitu menguras, menutup, dan mengubur, artinya : 
· Kuras bak mandi seminggu sekali (menguras), 
· Tutup penyimpanan air rapat-rapat (menutup), 
· Kubur kaleng, ban bekas, dll. (mengubur). 

Kebiasaan-kebiasaan seperti mengganti dan bersihkan tempat minum burung setiap hari atau mengganti dan bersihkan vas bunga, seringkali dilupakan. Kebersihan di luar rumah seperti membersihkan tanaman yang berpelepah dari tampungan air hujan secara teratur atau menanam ikan pada kolam yang sulit dikuras, dapat mengurangi sarang nyamuk. 

Pada kolam atau tempat penampungan air yang sulit dikuras dapat diraburkan bubuk abate yang dapat ditaburkan bubuk abate yang dapat membunuh jentik. Bubuk abate ini dapat dibeli di apotek. 

Pedoman Penggunaan Bubuk Abate (Abatisasi) 
· Satu sendok makan peres (10 gram) untuk 100 liter air 
· Dinding jangan disikat setelah ditaburi bubuk abate 
· Bubuk akan menempel di dinding bak/ tempayan/ kolam 
· Bubuk abate tetap efektif sampai 3 bulan 

Cara Memberantas Nyamuk Dewasa 
Untuk memberantas nyamuk dewasa, upayakan membersihkan tempat-tempat yang disukai oleh nyamuk untuk beristirahat. 

Kurangi Tempat Untuk Nyamuk Beristirahat 
  • Jangan menggantung baju bekas pakai (nyamuk sangat suka bau manusia) 
  • Pasang kasa nyamuk pada ventilasi dan jendela rumah 
  • Lindungi bayi ketika tidur di pagi dan siang hari dengan kelambu 
  • Semprot obat nyamuk rumah pagi & sore (jam 8.00 dan 18.00) 
  • Perhatikan kebersihan sekolah, bila kelas gelap dan lembab, semprot dengan obat nyamuk terlebih dahulu sebelum pelajaran mulai 
  • Pengasapan (disebut fogging) hanya dilakukan bila dijumpai penderita yang dirawat atau menginggal. Untuk pengasapan diperlukan laporan dari rumah sakit yang merawat. 
Tip’s Cara Menanggulangi Penyakit Demam Berdarah Dengue 
Ø Diagnosis dini 
· Awal mirip penyakit lain, maka perlu waspada 
· Perlu alat penunjang (laboratorium) 
· Perhatikan tanda kegawatan 
· Perlu monitor berkala : gejala dan laboratorium 

Ø Pengobatan 
· Awal penyakit: masalah demam, berakibat obat anti demam 
· Upayakan cukup cairan 
· Penggantian cairan (minum & infus) 
· Obat lain tergantung komplikasi yang timbul 

Ø Perhatian Khusus 
· Demam 3 hari atau lebih tanpa sebab 
· Obat turun panas : parasetamol, bukan asetosal 
· Minum banyak, jenis sesuai selera 
· Jangan memeriksakan darah tanpa persetujuan dokter 
· Pemeriksaan darah sebaiknya pada demam hari ke–3 atau lebih 
· Tidak perlu panik bila anak masih mau minum banyak 
· Bila serumah ada kasus DBD, setiap anak yang menderita demam segera berobat 

K. Kebijakan Pemerintah 
Dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh penyakit demam berdarah, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa kebijakan, di antaranya adalah: 
  1. Memerintahkan semua rumah sakit baik swasta maupun negeri untuk tidak menolak pasien yang menderita DBD. 
  2. Meminta direktur/direktur utama rumah sakit untuk memberikan pertolongan secepatnya kepada penderita DBD sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku serta membebaskan seluruh biaya pengobatan dan perawatan penderita yang tidak mampu sesuai program PKPS-BBM/ program kartu sehat . (SK Menkes No. 143/Menkes/II/2004 tanggal 20 Februari 2004). 
  3. Melakukan fogging secara massal di daerah yang banyak terkena DBD. 
  4. Membagikan bubuk Abate secara gratis pada daerah-daerah yang banyak terkena DBD. Melakukan penggerakan masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3M dan merekrut juru pemantau jentik (jumantik). 
  5. Penyebaran pamflet lewat udara tentang pentingnya melakukan gerakan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur). 
f. Menurunkan tim bantuan teknis untuk membantu RS di daerah , yang terdiri dari unsur-unsur : 
· Ikatan Dokter Anak Indonesia 
· Persatuan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia 
· Asosiasi Rumah Sakit Daerah 

g. Membantu propinsi yang mengalami KLB dengan dana masing-masing Rp. 500 juta, di luar bantuan gratis ke rumah sakit. 
h. Mengundang konsultan WHO untuk memberikan pandangan, saran dan bantuan teknis. 
i. Menyediakan call center. 
j. Melakukan Kajian Sero-Epidemiologis untuk mengetahui penyebaran virus dengue. 

L. Tindakan Badan LITBANG Kesehatan 
Dalam rangka membantu mengatasi penyakit Demam Berdarah, Badan Litbang Kesehatan telah melakukan beberapa penelitian, di antaranya : 
  1. Penelitian Seroepidemiologi Infeksi Virus Dengue pada Anak-anak dan Remaja di Mataram, Tahun1998. 
  2. Penelitian Evaluasi dan Pembinaan Pokja DBD Khususnya Ibu Dasa Wisma dalam Pelaksanaan Penanggulangan Penularan Penyakit DBD, Tahun 1999. 
  3. Penelitian Peningkatan Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Masyarakat dengan Pendekatan Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Tahun 2000. 
  4. Penelitian Pengembangan Metode Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Tahun 2001. 
  5. Penelitian Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue di DKI Jakarta 2003. 
  6. Penelitian Wabah Demam Berdarah Dengue pada Sepuluh Rumah Sakit di DKI Jakarta Tahun 2004. (Penelitian ini sedang berlangsung). 
Badan Litbangkes berkerja sama dengan Namru 2 telah mengembangkan suatu sistem surveilen dengan menggunakan teknologi informasi (Computerize) yang disebut dengan Early Warning Outbreak Recognition System ( EWORS ). EWORS adalah suatu sistem jaringan informasi yang menggunakan internet yang bertujuan untuk menyampaikan berita adanya kejadian luar biasa pada suatu daerah di seluruh Indonesia ke pusat EWORS (Badan Litbangkes. Depkes RI.) secara cepat. 

Melalui sistem ini peningkatan dan penyebaran kasus dapat diketahui dengan cepat, sehingga tindakan penanggulangan penyakit dapat dilakukan sedini mungkin. Dalam masalah DBD kali ini EWORS telah berperan dalam hal menginformasikan data kasus DBD dari segi jumlah, gejala/karakteristik penyakit, tempat/lokasi, dan waktu kejadian dari seluruh rumah sakit DATI II di Indonesia.

Daftar Pustaka 
Mansjoer, Arif M(2000). Kapita selekta kedokteran jilid 3. Jakarta:Media Aesculapius. 
http://munadziroh.blogspot.com/2009/06/aedes-aegypti-merupakan-jenis-nyamuk.html 
http://organisasi.org/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd-pengertian-penyabab-gejala-dbd 
http://www.anneahira.com/penanggulangan-demam-berdarah.htm 
http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm 
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=53 
http://psikologi.unisba.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=132&Itemid=141

Ditulis Oleh : Unknown // 12:37 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment