Saturday, July 27, 2013

Etiologi dan Histogenesis

Etiologi dan Histogenesis 
Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka dari sel-sel otot yang belum matang. Disangka bahwa estrogen mempunyai peranan penting, tetapi dengan teori ini sukar diterangkan apa sebabnya pada seorang wanita estrogen dapat menyebabkan miomia, sedang pada wanita lain tidak , padahal kita ketahui bahwa estrogen dihasilkan oleh semua wanita. Juga pada beberapa wanita dengan mioma dapat terjadi ovulasi, yang menghasilkan progesteron yang sifatnya anti estrogenic. Percobaan binatang dengan penyuntikkan estrogen dapat menimbulkan tumor mioma uterus tetapi sifatnya agak berbeda dengan myoma biasa. 
(Ginekologi: 157) 

Manifestasi Klinis 
Manifestasi klinis tergantung letak mioma, besarnya, perubahan sekunder dan komplikasi serta hanya terdapat pada 35-50% penderita. Manifertasi klinis digolongkan menjadi: 
Perdarahan abnormal yaitu dismenorhea, menoragi, hidroureter. 

Rasa nyeri 
Gejala dan tanda penekanan, seperti retensio urine, hidronefosis, hidroureter 

Abortus spontan 
Infertilitas 
(Kapita Selekta Kedokteran, 2001:289) 

Gejala Sekunder 
v Anemia 
v Lemah 
v Pusing-pusing 
v Sesak nafas 
v Vibroid heart, sejenis degenerasi myocard yang dulu disangka berhubungan dengan myoma uteri. Sekarang 
   anggapan ini disangkal. 
v Erythrocytosis pada myoma yang besar. 
(Ginekologi:159) 

Perubahan Sekunder 

Atrofi 
Sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi kecil. 

Degenerasi Hialin 
Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita berusia lanjut. Tumor kehilangan stuktur aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil dari padanya seolah-olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya. 

Degenerasi Kistik 
Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruang-ruangan yang tidak teratur berisi agar-agar dan dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak ini tumor susah dibedakan dari kista ovarium atau suatu kehamilan. 

Degenerasi membantu (Calcireous Degeneration) 
Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut, oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya pengendapan garam dapur pada sarang mioma maka mioma akan menjadi keras dan memberikan bayangan pada foto rongent. 

Degerasi Merah (Carneous Degeneration) 
Perubahan ini biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Patogenesis diperkirakan karena suatu nekrosis sub akut sebagai gangguan vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen himosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda disertai emesis haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan. Penampilan klinik ini seperti pada putaran tangkai tumor ovarium atau mioma bertangkai. 

Degenerasi Lemak 
Jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi hialin. 
(Ilmu Kandungan, 1999: 340) 

Pemeriksaan Penunjang 
- USG Abdominal dan transvaginal. 
- Laparoskopi 
(Kapita Selekta Kedokteran, 2001: 287) 

Komplikasi 
Degenerasi Ganas 
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari seluruh mioma, serta merupakan 50-75% dari semua sarcoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histology uterus yang telah diangkat. Kecurigaan kegansan uterus apabila mioma uteri cepat membesar apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause. 

Torsi (Putaran Tangkai) 
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum. 
(Ilmu Kandungan, 1999:340) 

Diagnosis 
Palpasi Abdomen 
Kadang-kadang adanya mioma dapat diduga dengan pemeriksaan luar, sebagai tumor yang keras, bentuk tidak teratur, gerakan bebas, tidak sakit. Biasanya letak tumor ditengah-tengah. 

Pemeriksaan Bimanuil 
Dilakukan bila pemeriksaan belum jelas terutama pada wanita gemuk dan nerveus. Kadang-kadang perlu anastesi. Corpus Uteri tidak dapat teraba sendiri. 
Histerografi atau Histeroscopi 
Sondage 
Cavum Uteri besar dan tidak rata. 
(Ginekologi ;160) 

Diagnosis Banding 
Kehamilan, inversion uteri, adenomiosis, cariocarsinoma, Carcinoma Corpus uteri, kista ovarium, sarcoma uteri. 

(Kapita Selekta, 2001:387) 

Penatalaksanaan / Terapi 
Konservatif dengan pemeriksaan periodic. 
Bila seorang wanita dengan mioma mencapai menopause, biasanya tidak mengalami keluhan, bahkan dapat mengecil, oleh karena itu sebaiknya mioma pada wanita premenopause tanpa gejala diobservasi saja. Bila mioma besarnya sebesar kehamilan 12-14 minggu apalagi disertai pertumbuhan yang cepat sebaiknya segera dioperasi, walaupun tidak ada gejala atau keluhan. Sebabnya mioma yang besar, kadang-kadang memberikan kesukaran pada operasi. Pada masa postmenopause, mioma biasanya tidk memberikan keluhan. Tetapi bila ada pembesaran pada masa postmenopause dicurigai kemungkinan keganasan (sarcoma). 

Radioterapi 
Ø Hanya dilakukan pada wanita yang tidak dapat dioperasi (bedrisk patiens). 
Ø Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 3 bulan. 
Ø Bukan jenis submukosa. 
Ø Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rectum. 
Ø Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapt menyebabkan menopause. 

Jenis Radioterapi: 
Ø Radium dalam cavum uteri 
Ø X-ray pada ovaria (castrasi) 

Operasi 
Miomektomi dilakukan bila masih diinginkan keturunan. 
Syaratnya dilakukan kuretase dahulu, untuk menghilangkan kemungkinan keganasan. 

Kerugian: 
- melemahkan dinding uteri 
- rupture uteri pada waktu hamil 
- menyebabkan perlekatan 
- residitif 

Histerektomi 
Dilakukan pada: - mioma yang besar 
- multipel 

Pada wanita muda sebenarnya ditinggalkan 1 atau ke-2 ovarium, maksudnya untuk: 
- menjaga agar tidak terjadi menopause sebelum waktunya 
- menjaga gangguan coronair atau arteriosclerosis umum. 

Sebaiknya dilakukan histerektomi totalis, kecuali bila keadaan tidak mengizinkan, dapat dilakukan histerektomi supravaginalis. Untuk menjaga kemungkinan keganasan pada tupul serviks, sebaiknya dilakukan pap smear pada waktu tertentu. 

Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu 
Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 bulan 
(Ginekologi :161)


DAFTAR PUSTAKA

1.      Prawiroharjo,Sarwono. Ilmu Kandungan Tridasa Printer: Jakarta. 1999.
2.      Fakultas Kedokteran UI. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Media Aesculapius, Jakarta. 2001.
3.      Bagian Obstetry Ginekologi FK Universitas Padjajaran Bandung. Elstar. Offset, Bandung

Ditulis Oleh : Unknown // 3:23 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment