Thursday, August 1, 2013

ANTROPOMETRI

ANTROPOMETRI

1  Tujuan
Tujuan dari praktikum Antropometri adalah sebagai berikut :

  1. Mengetahui dan memahami tatacara pengukuran antropometri.
  2. Membekali praktikan dengan konsep-konsep mengenai perancangan suatu sistem kerja/produk, yang berhubungan dengan data-data atau informasi mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia.
  3. Menganalisa, menilai dan memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai.
2  Landasan Teori
Pengertian Anthropometri
Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokan ke dalam lima bidang penelitian yaitu : ( Sutalaksana,  Teknik tata cara kerja)
·         Anthropometri
·         Biomekanika
·         Fisiologi
·         Pengindraan
·         Lingkungan Fisik Kerja
 Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal :
  • Perancangan areal kerja
  • Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas ( tools) dan sebagainya.
  • Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian , kursi, meja, komputer dan lain-lain.
  • Perancangan lingkungan kerja fisik. 
Antropometri dibagi dalam dua bagian yaitu :
1.      Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam/posisi diam/ tidak bergerak.
2.      Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.
Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linear (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasilnya dapat representatif , maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya :
  1. Umur
Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Pada saat tersebut ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah kurang lebih berumur 60 tahun.
  1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin manusia yang bebeda akan mengakibatkan dimensi anggota tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh ini dikarenakan fungsi yang berbeda.
  1. Suku bangsa
Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi tubuhnya. Ekstrimnya orang Eropa merupakan etnis kaukasoid berbeda dengan orang Indonesia yang merupakan  Etnis Mongoloid. Kecenderungan dimensi tubuh manusia yang termasuk Etnis Kaukasoid lebih panjang bila dibandingkan dengan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis Mongoloid.
  1. Jenis pekerjaan atau latihan
Suatu sifat dasar otot manusia, dimana bila otot tersebut sering dipekerjakan akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebuh besar. Misalnya  : dimensi seorang buruh pabrik. Dimensi seorang binaragawan dan sebagainya.
Untuk mengukur antropometri dinamis , terdapat tiga kelas pengukuran, yaitu (1) Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti kedaaan mekanis dari suatu aktifitas, contohnya mempelajari performasi seseorang, (2) Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat bekerja dan  (3) Pengukuran variabilitas kerja.

Perancangan Produk / alat.
            Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada.
            Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode teknik. Merris Asimov menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju kearah tujuan dari pemenuhan kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban kita. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan yaitu : 1 ) aktifitas dengan maksud tertentu, 2) sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan 3)  berdasarkan pada pertimbangan teknologi,
            Dalam membuat suatu perancangan produk atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut    :
  1. Berorientasi pada tujuan
  2. Variform
Suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil.
  1. Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan diantaranya :
    • Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan seterusnya.
    • Ekonomis ; pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang telah dibuat
    • Perimbangan manusia ; sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
    • Faktor-faktor legalisasi; mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
    • Fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibtuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
    • Evolutif; berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan jaman.
    • Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang antara lain:
1.         Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
2.         Memiliki Imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
3.         Berdaya cipta.
4.         Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5.         Mempunyai keahlian dalam bidang Matematika, Fisika atau Kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
6.         Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar.
7.         Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terhadap kritik dan saran dari orang lain.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea, Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan (need). Sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan (decision)  suatu alternatif yang terbaik. Dan pada akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action). Perancangan suatu peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya betujuan untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja dan meminimasi potensi kecelakaan kerja ( Mustafa,Pulat, Industrial ergonomics case studies, 1992)
Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah ( Roebuck, 1995):
  1. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannnya (establish requirement).
  2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
  3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
  4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
  5. Penentuan sumber data ( dimensi tubuh yang akan diambil) dan oemilihan persentil yang akan dipakai.
  6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
  7. Pengambilan data.
  8. Pengolahan data
  9. Visualisasi rancangan.
Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu rancangan yang akan dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain :
1.         Analisa Teknik
Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya.
2.         Analisa Ekonomi
Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
3.         Analisa Legalisasi
Berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hokum yang berlaku dan dari hak cipta.
4.         Analisa Pemasaran
Berhubungan dengan jalur distribusi produk / hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen.
5.         Analisa Nilai

Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General Elactric (AS, 1940), yaitu suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Kemudian pengertian ini berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan jaman. Seperti yang dikemukakan oleh C.M. Walsh yang membagi analisa nilai menjadi 4 katagori, yaitu :
1.      Uses Value
Berhubungan dengan nilai kegunaan
2.      Esteem Value
Berhubungan dengan nilai keindahan atau estetika.
3.      Cost Value
Berhubungan dengan pembiayaan
4.      Excange Value
Berhubungan dengan kemampuan tukar.
Terdapat tiga tipe perancangan, yaitu :
1.      Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem
Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.
2.      Perancangan untuk pemakaian rata-rata
Data dengan persentil 50 %.
3.      Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable)

Ditulis Oleh : Unknown // 6:26 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment