ANTROPOMETRI
1 Tujuan
Tujuan dari praktikum Antropometri
adalah sebagai berikut :
- Mengetahui dan memahami tatacara pengukuran antropometri.
- Membekali praktikan dengan konsep-konsep mengenai perancangan suatu sistem kerja/produk, yang berhubungan dengan data-data atau informasi mengenai sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia.
- Menganalisa, menilai dan memperbaiki serta merancang suatu sistem kerja yang berhubungan dengan manusia sebagai pemakai.
2 Landasan Teori
Pengertian Anthropometri
Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat
dikelompokan ke dalam lima
bidang penelitian yaitu : ( Sutalaksana,
Teknik tata cara kerja)
·
Anthropometri
·
Biomekanika
·
Fisiologi
·
Pengindraan
·
Lingkungan Fisik Kerja
Antropometri adalah suatu studi
yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara
luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang
memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan
diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal :
- Perancangan areal kerja
- Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas ( tools) dan sebagainya.
- Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian , kursi, meja, komputer dan lain-lain.
- Perancangan lingkungan kerja fisik.
Antropometri dibagi dalam dua bagian yaitu :
1.
Antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada
saat tubuh dalam keadaan diam/posisi diam/ tidak bergerak.
2.
Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam
berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.
Dimensi yang
diukur pada antropometri statis diambil secara linear (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasilnya
dapat representatif , maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu
terhadap individu.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia diantaranya :
- Umur
Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga
kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Pada saat
tersebut ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah kurang
lebih berumur 60 tahun.
- Jenis Kelamin
Jenis kelamin manusia yang bebeda akan mengakibatkan dimensi anggota
tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh ini dikarenakan fungsi yang berbeda.
- Suku bangsa
Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi tubuhnya.
Ekstrimnya orang Eropa merupakan etnis kaukasoid berbeda dengan orang Indonesia yang
merupakan Etnis Mongoloid. Kecenderungan
dimensi tubuh manusia yang termasuk Etnis Kaukasoid lebih panjang bila
dibandingkan dengan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis Mongoloid.
- Jenis pekerjaan atau latihan
Suatu sifat dasar otot manusia, dimana bila otot tersebut sering
dipekerjakan akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebuh besar.
Misalnya : dimensi seorang buruh pabrik.
Dimensi seorang binaragawan dan sebagainya.
Untuk
mengukur antropometri dinamis , terdapat tiga kelas pengukuran, yaitu (1) Pengukuran
tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti kedaaan mekanis dari
suatu aktifitas, contohnya mempelajari performasi seseorang, (2) Pengukuran
jangkauan ruang yang dibutuhkan saat bekerja dan (3) Pengukuran variabilitas kerja.
Perancangan Produk / alat.
Perancangan adalah suatu proses yang
bertujuan untuk menganalisis, menilai memperbaiki dan menyusun suatu sistem,
baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang
dengan memanfaatkan informasi yang ada.
Perancangan suatu alat termasuk
dalam metode teknik, dengan demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan
mengikuti metode teknik. Merris Asimov menerangkan bahwa perancangan teknik
adalah suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju kearah tujuan dari
pemenuhan kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi
peradaban kita. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus
diperhatikan dalam perancangan yaitu : 1 ) aktifitas dengan maksud tertentu, 2)
sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan 3)
berdasarkan pada pertimbangan teknologi,
Dalam membuat suatu perancangan
produk atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya.
Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut :
- Berorientasi pada tujuan
- Variform
Suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin terbatas,
tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil.
- Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan diantaranya :
- Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan seterusnya.
- Ekonomis ; pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang telah dibuat
- Perimbangan manusia ; sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
- Faktor-faktor legalisasi; mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
- Fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibtuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
- Evolutif; berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan jaman.
- Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
Sedangkan karakteristik
perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang
antara lain:
1.
Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
2.
Memiliki Imajinasi untuk meramalkan masalah yang
mungkin akan timbul.
3.
Berdaya cipta.
4.
Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5.
Mempunyai keahlian dalam bidang Matematika, Fisika atau
Kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
6.
Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa
dan prosedur yang benar.
7.
Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terhadap kritik dan saran dari orang lain.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal
dengan sebutan NIDA, yang merupakan
kepanjangan dari Need, Idea, Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan
mengidentifikasi kebutuhan (need).
Sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan
dengan pengembangan ide-ide (idea)
yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan
suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada,
sehingga perancang akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada
akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action).
Perancangan suatu peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri
pemakainya betujuan untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan
performansi kerja dan meminimasi potensi kecelakaan kerja ( Mustafa,Pulat, Industrial
ergonomics case studies, 1992)
Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design
dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah ( Roebuck, 1995):
- Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannnya (establish requirement).
- Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
- Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
- Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
- Penentuan sumber data ( dimensi tubuh yang akan diambil) dan oemilihan persentil yang akan dipakai.
- Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
- Pengambilan data.
- Pengolahan data
- Visualisasi rancangan.
Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu rancangan yang akan dibuat harus
memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain
faktor manusia antara lain :
1.
Analisa Teknik
Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan seterusnya.
2.
Analisa Ekonomi
Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang
akan diperoleh.
3.
Analisa Legalisasi
Berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hokum yang berlaku dan dari
hak cipta.
4.
Analisa Pemasaran
Berhubungan dengan jalur distribusi produk / hasil rancangan sehingga
dapat sampai kepada konsumen.
5.
Analisa Nilai
Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D.
Miles dari General Elactric (AS, 1940), yaitu suatu prosedur untuk
mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Kemudian pengertian
ini berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan jaman. Seperti yang dikemukakan
oleh C.M. Walsh yang membagi analisa nilai menjadi 4 katagori, yaitu :
1.
Uses Value
Berhubungan dengan nilai kegunaan
2.
Esteem Value
Berhubungan dengan nilai keindahan atau estetika.
3.
Cost Value
Berhubungan dengan pembiayaan
4.
Excange Value
Berhubungan dengan kemampuan tukar.
Terdapat tiga
tipe perancangan, yaitu :
1.
Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem
Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.
2.
Perancangan untuk pemakaian rata-rata
Data dengan persentil 50 %.
3.
Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable)
0 komentar:
Post a Comment