KEBUDAYAAN
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan
sangat erat dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.(Ref: http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
Ilmu
yang memperlajari tentang masyarakat dan kebudayaannya adalah antropologi. (Ref:http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi) Segala perkembangan budaya dan perubahan
masyarakat dipelajari dalam ilmu antropologi. Ilmu ini tidak hanya mencakup
perubahan secara tingkah laku saja, namun sejarah dan konflik yang terjadi juga
dapat dianalisis melalui ilmu antropologi.(Ref: Sakai, Hal. 2. Artikel: Konflik Sekitar Defolusi Kekuasaan Ekonomi dan
Politik)
2. KEBUDAYAAN DAN PANCASILA
Kebudayaan
Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal yang
dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme. Demokrasi
terletak dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan.
KEBUDAYAAN AKAR DARI PANCASILA
Kita telah
mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang berdasarkan
pancasila. Itu berarti Pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai atau simbol. Kita gambarkan
sebagai sebagai suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan yang sibuk, kegiatan
yang nampaknya bersifat praktis dan sehari-hari saja, misalnya, ada
aspek kebudayaannya, ada nilai dan simbolnya. Nilai terletak pada kerja
kerasnya, sedangkan simbol modernitas ialah sistem organisasi, makin modern
sistem semakin abstrak yang impersonal, berbeda dengan manajemen
perorangan atau keluarga. Begitu juga Indonesia sebagai bangsa dan negara.
Kebudayaan itulah yang memberi ciri khas keindonesiaan. Hasil perkembangan
kebudayaan Pancasila yang paling spektakuler adalah Bahasa Indonesia. Karena
melalui bahasa Indonesia, koneksi sosial antar etnis dan kebudayaan dapat
terjalin dengan sangat baik.
Pluralisme mengatur hubungan luar antar kebudayaan.
Prinsip yang mengatur substansi Demokrasi Kebudayaan yang berdasar Pancasila
ialah teosentrisme (tauhid, serba-Tuhan dalam etika, ilmu, dan estetika). Orang
Protestan akan lebih suka theonomy (theos, Tuhan; nomos, hukum). Istilah
teonomi berasal dari Paul Tillich (1886-1965),hubungan dinamis antara yang
absolut dengan yang relatif, antara agama dengan kebudayaan. Menurut konsep ini
Pancasila adalah sebuah teonomi, karena bedasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa
--yang absolut. Keempat sila yang lain adalah kebudayaan, yang relatif.
Keperluan manusia diakui sepenuhnya, asal keperluan itu tidak bertentangan
dengan pertimbangan keagamaan.
Demokrasi Kebudayaan dalam Pancasila dapat dimengerti
dari sila "Persatuan Indonesia" yang berarti sebuah (1) pluralisme,
dan (2) teosentrisme dari semangat sila yang pertama "Ketuhanan Yang Maha
Esa". Demokrasi Kebudayaan itu harus mampu memberikan masa depan yang
lebih baik.
Jadi untuk
menjawab “Mengapa Kebudayaan adalah akar dari Pancasila?” karena di dalam Pancasila terkandung nilai kebudayaan,
di mana nilai tersebut adalah nilai tertinggi dalam hal Persatuan bangsa yang
tercantum di dalam sila ketiga. Dan dengan menjunjung nilai teosentris pada
sila pertama, kepentingan lain berdasarkan setiap sila tidak bertentangan
dengan pertimbangan keagamaan. Misalkan: Pembunuhan genosida demi
mempertahankan keutuhan suatu budaya etnis tidak etis dengan ketentuan agama.
Jadi sekiranya, dari tindak perkembangan budaya itu sendiri harus sesuai dengan
nilai Pancasila. Karena Pancasila mencerminkan kebudayaan kita, bangsa Indonesia.
DAFTAR REFERENSI
Dari Buku & Artikel :
-
Syahrial Syarbaini. 2003. Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta; Ghalia Indonesia.
-
JJ. Amstrong Sembiring, Artikel Budaya
Konsumerisme, Alinea 2 baris kedua.
-
Masykur, Drs. Akhmad.Modul PPKn1.03. Hal 5
-
Minako Sakai, Hal. 2. Artikel: Konflik Sekitar Defolusi Kekuasaan Ekonomi
dan Politik.
-
Kutipan artikel “Demokrasi Kebudayaan”
0 komentar:
Post a Comment