Tuesday, July 2, 2013

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA 
Oleh :Sugeng Riyanto, S.Pd 
(Guru Biologi SMAN 14 Jakarta dan SMAN 1 Ciputat) 

Zat Makanan 
Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam system pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu : 
1. Sebagai sumber energi 
2. Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh), dan 
3. Nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis 

Agar ketiga fungsi tersebut dapat dipenuhi, maka pemilihan makanan menjadi penting. Secara umum makanan yang sehat harus mengandung zat-zat makanan sebagai berikut : 

1. Protein 
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea. 

Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energi 

2. Lemak (Lipid) 
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9,3 Kalori/gr). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.Berat Badan/hari. 

3. Karbohidrat 
Sebagai penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. 

4. Garam-Garam Mineral 
- Kalsium (Ca) 
Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari. 

- Fosfor (P) 
Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari. 

- Besi (Fe) 
Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari. 

- Fluor (F) 
Untuk menguatkan geligi. 
- lodium (I) 
Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti 

- Natrium & Klor (NaCl) 
Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari. 

5. Vitamin 
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi. Ada 2 macam vitamin, yaitu vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak. 

Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins) 
B1 (Aneurin = Thiamin) 
Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis. 

B2 (Riboflavin = Laktoflavin) 
Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis. 

Asam Nikotin (Niasin) 
Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia. 

B6 (Piridoksin = Adermin) 
Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit). 

Asam Pantotenat 

Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis 

PABA (Para Amino Asam Benzoat) 
Untuk mencegah timbulnya uban 

Kolin 
Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati. 

Biotin (Vitamin H) 
Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit 
Asam Folat 

Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat. 
B12 (Sianokobalamin) 


Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa 
Vitamin C (Asam Askorbinat) 
Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin  

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins) 
Vitamin A (Aseroftol) 
Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi). 

Vitamin D 
Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman. 

Vitamin E (Tokoferol) 
Berperan dalam meningkatkan Fertilitas. 

Vitamin K (Anti Hemoragi) 
Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli 

Ditulis Oleh : Unknown // 7:05 AM
Kategori:

0 komentar:

Post a Comment